komisi pemberantasan korupsi (kpk) memeriksa bupati bogor, rachmat yasin, mengenai persentasi suap pada pengurusan izin tujuan pembangunan tempat pemakaman bukan umum (tpbu).
saya dipanggil dijadikan saksi angka tertangkap tangannya ketua dprd, papar rachmat saat datang ke gedung kpk jakarta dalam selasa kurang lebih jam 10.30 wib.
saya pernah berkomunikasi pilihan dengan sms, namun tak perihal lahan, jawab rachmat ketika ditanya soal hubungannya dengan ketua dprd kabupaten bogor, iyus djuher, yang merupakan tersangka selama angka itu.
rachmat yasin adalah pihak yang menandatangani surat keputusan izin tpbu seluas 100 hektare pada desa antajaya, kecamatan tanjungsari, kabupaten bogor, jawa barat.
Informasi Lainnya:
- Tips dalam melakukan promosi
- Mengenal Kanker Serviks
- Bagaimana melakaukan Promosi
- Tips dalam melakukan promosi
pada pemeriksaan dalam kamis (25/4), wakil bupati bogor, karyawan faturachman, menyatakan proses pengajuan izin tpbu sudah tuntas.
proses pengajuan sudah tuntas, dan mengajukan pt garindo perkasa, sudah banyak sk bupati, telah banyak kajian lapangan serta teknis namun ketika sk bupati beranjak ternyata ada tangkap tangan yang menyerahkan biaya, ujarnya.
tapi izin tujuan tak menunjukkan kepemilikan, jadi hanya wilayah saja dan kami tunjukan oleh karenanya tak menyangkut kepemilikan, katanya.
direktur pt garindo, perkasa sentot susilo, mengajukan izin tpbu tersebut dari lalu. karyawan menyatakan belum sudah bertemu ataupun berkomunikasi melalui perkasa sentot susilo.
kpk menangkap perkasa sentot susilo selama 16 april 2013, saat memberikan uang rp800 juta terhadap pegawai dinas pendidikan kabupaten bogor, usep jumeino, dalam rest area sentul.
dalam angka ini, kpk sudah menetapkan lima tersangka yakni iyus djuher, perkasa sentot susilo, usep jumeino, pegawai honorer pada pemkab bogor, listo wely sabu, juga direktur operasional pt garindo perkasa, nana supriatna.